Baca artikel sepakbola, “Piala Dunia U-20: Indonesia Gandeng Singapura buat Antisipasi Hal Ini”

Indonesia berkolaborasi dengan Singapura untuk pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 2025. Salah satu tujuannya untuk menghindari penolakan tim peserta.
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengungkapkan alasan pihaknya menggandeng Singapura. Hal ini tak terlepas dari kegagalan Indonesia menggelar Piala Dunia U-20 2023 setelah terjadi penolakan kepada salah satu peserta.

“Kenapa Singapura? Ya karena pengalaman kemarin terkait tuan rumah Piala Dunia U-20 2023,” kata Amali kepada wartawan.

“Kalian juga sudah pada tahu kan dan kira-kira itu pertimbangannya. Jangan sampai ribut-ribut lagi di dalam negeri,” ujarnya.

Rencana kolaborasi ini diketahui lewat Piala Dunia U-20 2025 pengumuman yang lebih dulu dilakukan oleh Federasi Sepakbola Singapura (FAS). Setelahnya PSSI juga mengonfirmasi kabar ini.

PSSI juga sudah mendapat dukungan pemerintah, lewat persetujuan Presiden RI Joko Widodo. Selanjutnya, akan ada pertemuan lagi antara PSSI dan FAS untuk membahas persiapan kedua negara.

PSIS Ajukan Banding Sanksi Laga Kandang Tanpa Penonton

PSIS Semarang mendapat sanksi menggelar laga kandang tanpa penonton sampai akhir musim Liga 1 2023/2024. Mahesa Jenar mengajukan banding.
PSIS vs PSS Sleman pada 3 Desember 2023 berakhir ricuh. Ada suporter tim tamu yang datang, PSIS memetik kemenangan 1-0 di Stadion Jatidiri.

Menjelang akhir pertandingan, ada suporter yang ricuh. Bahkan, juga ada suporter yang menginvasi lapangan dan terjadi aksi saling lempar.

Baca artikel Motogp : https://www.life-jacket-pfd.com/ducati-buka-peluang-rekrut-marc-marquez-untuk-motogp-2025/

Komisi Disiplin PSSI akhirnya menjatuhkan sanksi berat ke PSIS. Hukuman untuk PSIS menggelar laga kandang tertutup sampai akhir musim.

“Semua prosedur telah kami lakukan setelah kami menerima hukuman dari Komdis PSSI terkait larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim,” kata CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, seperti dikabarkan oleh detikJateng, Selasa (12/12/2023).

“Setelah kami mengirim surat banding pekan lalu, akhirnya berkas untuk memohon banding lengkap beserta memori banding PSIS. Selasa pagi ini secara resmi kami kirim ke Komite Banding. Banding ini memohon keringanan hukuman untuk PSIS,” lanjutnya.

Yoyok Sukawi juga memohon doa kepada segenap suporter dan penonton PSIS untuk turut mendoakan supaya banding terkait hukuman larangan menggelar pertandingan dengan penonton dapat dikabulkan oleh Komite Banding PSSI.

“Saya beserta tim legal PSIS terus kawal dari awal di Jakarta, mohon doanya teman-teman semoga perjuangan kita diberi kemudahan dan keberhasilan,” kata dia menerangkan.

Selain hukuman itu, PSIS juga mendapatkan hukuman lain. PSIS juga didenda Rp 25 juta.