Carlos Tevez, mantan penyerang timnas Argentina, resmi pensiun dari dunia sepak bola pada awal Juni 2022 di usia 38 tahun. Hanya dua pekan setelah pensiun, Tevez langsung memulai karier kepelatihannya dengan menjadi pelatih kepala klub Rosario Central di Liga Argentina. Keputusan ini cukup mengejutkan mengingat Tevez belum memiliki pengalaman melatih sebelumnya.
Karier Kepelatihan Awal di Rosario Central
Tevez ditunjuk sebagai pelatih Rosario Central menggantikan Kily González yang dipecat karena hasil buruk di awal musim. Rosario Central saat itu hanya mengumpulkan empat poin dari empat pertandingan dan berada di posisi ke-22 dari 28 tim. Tevez menandatangani kontrak selama 12 bulan dan membawa serta tiga saudara kandungnya—Diego, Miguel, dan Ariel—ke dalam staf kepelatihannya. Ia juga didampingi oleh Carlos Retegui, mantan pelatih hoki lapangan nasional Argentina, yang sebelumnya bekerja di Kementerian Olahraga Argentina.
Perjalanan di Independiente dan Pengunduran Diri
Setelah melatih Rosario Central, Tevez melanjutkan karier kepelatihannya di klub Independiente pada Agustus 2023. Selama sembilan bulan, ia memimpin tim dalam 55 pertandingan dengan catatan 20 kemenangan, 20 hasil imbang, dan 15 kekalahan. Meskipun berhasil menyelamatkan klub dari zona degradasi, Tevez mengundurkan diri pada Mei 2024 setelah kekalahan 1-3 dari Talleres de Córdoba dan tekanan dari para penggemar yang tidak puas dengan posisi keenam di Copa de la Liga.
Kontroversi dan Perselisihan dengan Manajemen
Setelah pengunduran dirinya, Tevez mengungkapkan adanya perselisihan dengan manajemen Independiente. Ia menuduh klub tidak membayar gajinya dan bahkan menyatakan bahwa pihak klub menuduhnya memiliki utang kepada mereka. Tevez mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terkait masalah ini.
Inspirasi dari Antonio Conte
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Tevez menyebut Antonio Conte sebagai salah satu pelatih yang menginspirasinya dalam melatih. Ia mengadopsi gaya bermain yang dinamis, dengan tekanan tinggi dan perhatian besar pada fase menyerang, mirip dengan filosofi Conte.
Dengan perjalanan karier yang penuh warna baik sebagai pemain maupun pelatih, Carlos Tevez menunjukkan tekad dan semangatnya dalam dunia sepak bola, meskipun menghadapi berbagai tantangan di awal karier kepelatihannya.
Baca Juga: FIFA Matchday Indonesia Vs Palestina: Seharusnya Garuda Bisa Menjebol Gawang Lawan