Laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan Palestina yang berlangsung dengan tensi tinggi berakhir tanpa gol. Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, ini menjadi ujian sesungguhnya bagi skuat Garuda dalam mengukur kekuatan sebelum menghadapi laga-laga krusial ke depan. Meskipun berakhir 0-0, banyak yang menilai seharusnya Indonesia mampu memanfaatkan peluang untuk mencetak gol ke gawang Palestina.
Statistik Mendukung Serangan Garuda
Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia tampil cukup agresif dengan mencatat beberapa peluang emas, terutama dari lini serang yang digawangi oleh pemain-pemain muda seperti Marselino Ferdinan dan Rafael Struick. Beberapa kali bola berhasil dikirimkan ke area berbahaya lawan, namun penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih Shin Tae-yong.
Penguasaan bola yang relatif seimbang membuat pertandingan berlangsung terbuka. Namun, terlihat bahwa Indonesia mampu membangun serangan lebih rapi dibandingkan Palestina yang lebih banyak mengandalkan serangan balik cepat.
Finishing Jadi Masalah Utama
Meskipun menunjukkan progres dalam permainan, Timnas Indonesia masih memiliki PR besar di sektor penyelesaian akhir. Tercatat setidaknya tiga peluang bersih gagal dikonversi menjadi gol. Kurangnya ketenangan di depan gawang dan koordinasi antar lini menjadi faktor yang memengaruhi efektivitas serangan Garuda.
Pelatih Shin Tae-yong mengakui bahwa finishing menjadi titik lemah tim saat ini. Dalam konferensi pers seusai pertandingan, ia menyatakan bahwa timnya perlu bekerja keras memperbaiki aspek tersebut agar lebih tajam dalam menghadapi lawan-lawan berikutnya.
Penampilan Positif dari Lini Belakang
Di sisi lain, lini pertahanan Indonesia patut diapresiasi. Kinerja solid dari bek-bek seperti Jordi Amat dan Elkan Baggott berhasil mematahkan beberapa peluang Palestina. Penjaga gawang Ernando Ari juga tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan penting yang membuat gawang Indonesia tetap perawan.
Apa Selanjutnya?
Meskipun hanya hasil imbang, pertandingan ini memberikan banyak pelajaran. Indonesia menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing secara taktik dan fisik melawan tim sekelas Palestina. Jika masalah finishing dapat dibenahi, bukan tidak mungkin Garuda bisa tampil lebih menggigit di laga-laga berikutnya, termasuk di ajang resmi seperti Kualifikasi Piala Dunia atau Piala Asia.
Baca Juga: MU Dipastikan Akan Akhiri Premier League dengan Rekor Poin Terendah