Singkirkan Buffon, Casillas, dan Cech, Siapa Kiper Terhebat Pilihan Peter Schmeichel?

Porto-Juventus : Casillas face à Buffon, testez vos connaissances sur ces  deux légendes

Legenda Manchester United sekaligus kiper legendaris Denmark, Peter Schmeichel, dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dalam sejarah sepak bola. Namun menariknya, ketika ditanya soal siapa kiper terhebat sepanjang masa versi dirinya, Schmeichel justru memberikan jawaban yang mengejutkan—dan tidak memasukkan nama-nama populer seperti Gianluigi Buffon, Iker Casillas, atau Petr Cech dalam pilihannya.

Kiper Terhebat Versi Schmeichel: Lev Yashin

Dalam berbagai wawancara dan dokumentasi, Peter Schmeichel kerap menyebut Lev Yashin sebagai kiper terbaik sepanjang masa. Menurutnya, legenda asal Uni Soviet tersebut adalah ikon sejati penjaga gawang, yang merevolusi posisi kiper dalam sepak bola modern.

“Dia satu-satunya kiper yang pernah memenangkan Ballon d’Or. Itu sudah cukup menjelaskan betapa luar biasa pengaruhnya,” ujar Schmeichel dalam sebuah wawancara.

Siapa Itu Lev Yashin?

Lev Yashin adalah sosok yang legendaris di era 1950-an hingga 1970-an. Ia dikenal dengan julukan “The Black Spider” karena seragam hitamnya dan refleks luar biasa di bawah mistar. Yashin bermain sepanjang kariernya di Dynamo Moscow, dan mencatatkan lebih dari 270 clean sheets, serta menyelamatkan lebih dari 150 penalti—sebuah rekor yang masih belum tertandingi.

Pada tahun 1963, Yashin menjadi satu-satunya penjaga gawang dalam sejarah yang meraih penghargaan Ballon d’Or, mengalahkan pemain-pemain outfield lainnya. Sebuah prestasi yang bahkan tidak bisa ditandingi oleh Buffon, Casillas, ataupun Cech.

Alasan Mengapa Nama Lain Tidak Masuk

Peter Schmeichel tidak menyangkal kualitas luar biasa dari para kiper modern. Buffon dikenal konsisten selama lebih dari dua dekade, Casillas punya koleksi trofi luar biasa, dan Cech memecahkan banyak rekor di Premier League. Namun bagi Schmeichel, pengaruh historis dan perubahan besar yang dibawa Yashin pada posisi penjaga gawang menjadi faktor penentu.

“Saya mengagumi Buffon, saya menyukai gaya Cech, dan saya menghormati Casillas. Tapi Yashin itu pionir. Dia bermain di era tanpa perlindungan VAR, tanpa sarung tangan modern, dan tetap dominan,” imbuhnya.

Penutup: Hormat Kepada Para Legenda

Meski Schmeichel menjatuhkan pilihannya pada Lev Yashin, bukan berarti ia meremehkan nama-nama besar lain seperti Buffon, Casillas, atau Cech. Keempatnya tetap dianggap sebagai penjaga gawang legendaris dengan pencapaian luar biasa. Namun dalam pandangan sang legenda Denmark, Yashin tetap berada di puncak piramida sejarah kiper dunia.

Baca Juga: Gelandang Real Madrid jadi Calon Pengganti Thomas Partey di Arsenal